-->

PERINGATAN MAULID NABI



Pada bulan Robi'ul Awwal umat Islam selalu memperingati hari kelahiran nabi Muhammad SAW. dengan berbagai cara, ada yang secara sederhana ataupun yang meriah. Sebenarnya bagaimana hukum merayakan peringatan maulid nabi Muhammad SAW. tersebut ? 



Jawab :
Imam Jalaluddin as-Suyuti menjelaskan dalam kitabnya " al-Hawi li al-Fatawi ", bahwa hukum memperingati hari kelahiran nabi Muhammad SAW. itu boleh dan orang yang menjalankan peringatan tersebut mendapat pahala.  
Keterangan dari kitab al-Hawi li al-Fatawi hal. 251-252 :   
فقد وقع السؤال عن عمل المولد النبويّ في شهر ربيع الأوّل ما حكمه من حيث الشرع وهل هو محمود أو مذموم وهل يثاب فاعله أو لا ؟ قال : الجواب عندي أنّ أصل عمل المولد الذي هو إجتماع الناس وقراءة ما تيسّر من القرآن ورواية الأخبار الواردة في مبدإ أمر النبي صلى الله عليه وسلم وما وقع في مولده من الأيات ثمّ يمدّ لهم سماط يأ كـلونه وينصرفون من غير زيادة على ذلك من البدع الحسنة التي يثاب عليها صاحبها لما فيه من تعظيم قدر النبـيّ صلى الله عليه وسلم  وإظهار الفرح والإستبشار بمولده الشريف.
( الحاوي للفتاوي : 1 / 251 – 252 )
                 
Ada satu pertanyaan mengenai perayaan maulid nabi Muhammad SAW. pada bulan Robi'ul Awwal, bagaimana hukumnya menurut syara', baik ataukah jelek dan orang yang memperingati tersebut apakah mendapat pahala ? Imam Jalaluddin as-Suyuti menjawab : menurut saya, bahwa perayaan maulid nabi Muhammad SAW. itu asalnya adalah perkumpulan manusia, kemudian mereka membaca al-Qur'an serta kisah-kisah teladan nabi Muhammad SAW. mulai kelahiran dan perjalanan hidupnya, kemudian diteruskan dengan meyuguhkan makanan dan dimakan bersama-sama, maka semua perbuatan tersebut termasuk Bid'ah Hasanah. Dan orang yang melakukan perbuatan tersebut diberi pahala, sebab termasuk mengagungkan derajat nabi Muhammad SAW. Serta melahirkan rasa senang atas kelahiran beliau yang mulia.      

Advertisement


EmoticonEmoticon