-->

HUKUM MAKAN DIDALAM MASJID YANG UMUMNYA MENGOTORI MASJID


     
hukum makan didalam masjid
  Sudah menjadi kebiasaan orang islam ketika mengadakan semacam acara keagamaan bertempat didalam masjid, dan tidak jarang pula pada acara tersebut menyediakan konsumsi yang kemudian disajikan dan dimakan didalamnya.
Pertanyaan :
  § Bagaimanakah hukumnya makan dalam masjid yang lazimnya menimbulkan kotor ?
  § Jika haram apakah disebabkan karena menimbulkan kotor saja atau juga karena makan ?
  § Jika haramnya karena kotor, apakah wajib dihilangi seketika bila ada kotor atau tidak ?
Jawaban :
Apabila berkeyakinan atau mempunyai perkiraan akan mengotori masjid dengan barang najis, maka makan didalam masjid hukumnya haram.
Apabila tidak yakin dan hanya membikin kotor dengan sesuatu yang tidak najis, maka hukumnya kurang baik (khilaful awla).
Hukum haram dan hukum khilaful awla disebabkan karena membuat kotor masjid itu yang mengakibatkan kewajiban untuk menghilangkan seketika itu juga barang najis tersebut.
Adapun soal makannya didalam masjid itu hukumnya boleh (jawaz).
Keterangan diambil dari kitab :
  § I'anatututh Tholibin bab " I'tikaf "
  § Fatawa al-Alamah Husein Ibrohim al-Mukri
ويؤخذ من ذلك اى من عدم جواز الخروج للوضوء استقلالا ان الوضوء فى المسجد وان تقاطر فيه ماءه ولانه غير مقصودة فلا يحرم ولا يكره ولا بشكل بطرح الماء المستعمل فيه فإنه قيل بحرمته وقيل بكراهته وهو المعتمد حيث لا تقذير لأن طرح ذلك مقصود بخلاف المتقاطر من اعضاء الوضوء (اعانة الطالبين)
Dan difahami dari yang demikian itu, yakni ketidak-bolehan keluar hanya untuk keperluan berwudlu, bahwa wudlu didalam masjid walaupun airnya bertetesan, maka tidak haram dan tidak pula dimakruhkan Karena adanya tetesan tersebut tidak ada unsur kesengajaan. Berbeda dengan menyiramkam air musta'mal dalam masjid maka hukumnya ada yang mengharamkan dan ada yang memakruhkannya. Pendapat ini bisa dijadikan pedoman selama tidak mengotori masjid, karena menyiramkan itu merupakan kesengajaan berbeda dengan air yang menetes dari anggota wudlu.
والتضيف فى مسجد البادية يكون بإطعام الطعام الناشف كالتمر لا ان كان مقذرا كالطبح والبطيح والا حرم الا بنحو سفرة تجعل تحت الاناء بحيث يغلب على الظن عدم التقذير فالظاهر انه يقوم مقام الناشف. (فتاوى العلامة الشيخ حسين ابراهيم المكرى فى فصل احكام المساجد)
Penjamuan dalam masjid dipedesaan dengan menyuguhkan makanan kering seperti kurma (hukumnya boleh) dan diharamkan jika bisa mengotori masjid seperti makanan basah dan semangka kecuali jika menggunakan alas yang diletakkan dibawah bejana tempat makanan, yang sekiranya kuat dugaan tidak akan mengotori masjid dalam hal ini sama seperti makanan kering.

Advertisement


EmoticonEmoticon