HUKUM MENAMBAH LAFADZ SAYYIDINA MENURUT PARA ULAMA BERDASARKAN HADITS
Sayyidina,
arti secara bahasa ialah Junjungan kami, Pemimpin kami, Atasan kami dll.
Sedangkan
arti sayyid secara istilah ialah:
1. Menurut imam al-Harawi:
الذي يفوق قومه في الخير
Artinya: Sayyid ialah orang yang paling unggul diantara kaumnya
dalam urusan kebaikan.
2. Menurut Syaikh
Mahyiddin an-Nawawi:
الذي يفزع إليه في
النوائب والشدائد
Advertisement
HUKUM MENAMBAHKAN GELAR SAYYIDINA
Para
Ulama telah sepakat mensunnahkan membaca lafazh “Sayyidina” ketika berShalawat
kepada Nabi Muhammad Saw.. Berikut komentar Ulama-ulama Besar terhadap
keabsahannya:
1.
Imam ar-Ramli:
والأفضل
الإتيان بلفظ السيادة كما قاله ابن ظهيرة وصرح به جمع
وبه أفتى الشارح لأن فيه الإتيان بما أمرنا به وزيادة الإخبار بالواقع الذي هو أدب
فهو أفضل من تركه وإن تردد في أفضليته الإسنوي
Artinya: Yang lebih utama membaca lafadz
“Sayyidina” (saat membaca shalawat dalam Shalat), karena dengan menambahkannya
berarti kita sudah membaca yang diperintahkan (shalawat) dan telah menyebutkan
kenyataan (ketinggian derajat nabi Muhammad Saw. dan Nabi Ibrahim As.) yang
merupakan adab, maka membacanya lebih baik daripada meninggalkannya meskipun imam
al-Asnawi ragu tentang keutamaan ini.
2.
Al-Bujairimi
والأفضل
الإتيان بلفظ السيادة كما صرح به جمع لأن فيه الإتيان بما أمرنا به وزيادة الإخبار
بالواقع فهو أفضل من تركه وأما حديث { لا تسيدوني في الصلاة } فباطل
Artinya:
Yang lebih utama membaca lafadz “Sayyidina” (saat
membaca shalawat dalam Shalat), karena dengan menambahkannya berarti kita sudah
membaca yang diperintahkan (shalawat) dan telah menyebutkan kenyataan
(ketinggian derajat nabi Muhammad Saw. dan Nabi Ibrahim As.). maka membacanya
lebih baik daripada meninggalkannya. Adapun Hadits “Jangan engkau sematkan
Sayyidina Kepadaku dalam sembahyang” ialah hadits yang bathil (Palsu).
3. Sayyid Abi Bakar al-Mishriy
الأولى ذكر السيادة لأن
الأفضل سلوك الأدب
HADITS YANG DIBUAT PIJAKAN
Pertama:
Nabi sendiri pun menyebut dirinya sayyid
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أنا سيد ولد آدم يوم
القيامة وأول من ينشق عنه القبر وأول شافع وأول مشفع
Artinya: Aku adalah “Sayyid” manusia di hari kiamat, orang yang
pertama terbuka kuburnya, orang yang memberi syafaat pertama sekali, dan orang
pertama yang syafaatnya diterima (HR. Muslim)
Kedua: Perintah untuk menambahkan Sayyid kepada para rasul
حدثنا الحسين بن بيان حدثنا زياد بن عبد الله حدثنا
المسعودي عن عون بن عبد الله عن أبي فاختة عن الأسود بن يزيد عن عبد الله بن مسعود
قال إذا صليتم على رسول الله صلى الله عليه وسلم فأحسنوا الصلاة عليه فإنكم لا
تدرون لعل ذلك يعرض عليه قال فقالوا له فعلمنا قال قولوا اللهم اجعل صلاتك ورحمتك
وبركاتك على سيد المرسلين وإمام المتقين وخاتم النبيين......الخ
Artinya: Dari Abdullah bin Mas’ud beliau berkata “apabila
engkau bershalawat atas Rasulullah Saw., Maka bershalawatlah dengan baik,
karena engkau tidak tahu mungkin shalawat itu sampai kepada Rasulullah Saw..
Mereka berkata “maka ajarkanlah kami”, beliau berkata, “Ucapkanlah Allahumma (Ya
Allah...)! sampaikanlah Shalawat dan rahmatmu dan barakahmu kepada Sayyidil
Mursalin (pemimpin rasul-rasul) dan Imam orang-orang yang bertakwa, dan Penutup
seluruh Ambiya. (Ibnu Majah)
Ketiga
: Nabi memerintahkan untuk menambah gelar sayyid kepada orang yang lebih tinngi
derajatnya
وقد قال النبي صلى الله عليه و سلم إن ابني هذا سيد وقوموا إلى سيدكم يعني سعد
بن معاذ وفي الحديث الآخر اسمعوا ما يقول سيدكم يعني سعد بن عبادة فليس في قول
العبد سيدي اشكال
Artinya: Sesungguhnya
Nabi Saw. telah bersabda “Sesungguhnya cucuku ini seorang Sayyid. Rasul juga
pernah berkata “Berdirilah kepada Sayyid mu”, yaitu Sa’ad bin Muadz. Dalam
Hadits lain nabi juga berkata, “dengarlah apa yang dikatakan Sayyidmu”, yaitu
sa’ad bin Ubadah. Maka seorang budak memanggil pemiliknya dengan sebutan
“Sayyid” tidak ada masalah.
Dengan Demikian, penyematan gelar “Sayyid” atau “Sayyidina”
dianjurkan oleh para Ulama dan hadits-hadits juga menyiratkan demikian. Wallahu
A’lam.
EmoticonEmoticon